Rencana pemberian insentif diskon pajak mobil baru sudah lama digulirkan pemerintah. Wacana itu pun sempat ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah lebih mengutamakan anggaran untuk penanganan Corona.
Setelah proses panjang, akhirnya Sri Mulyani pun menyetujui pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan dirinya sedang memfinalisasi aturan pelaksana pemberlakuan insentif PPnBM.
Dirinya mengaku dalam waktu dekat akan menerbitkan beleid tersebut.
"Untuk PPnBM kendaraan bermotor itu kita akan segera keluarkan sekarang di dalam proses finalisasi dan itu berarti harmonisasi dan kemudian kita akan keluarkan," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa (23/2/2021).
Menurut Sri Mulyani, aturan insentif pajak tersebut tetap berlaku pada 1 Maret 2021 dan akan diimplementasikan bertahap hingga Desember tahun ini.
"Seperti yang ditegaskan di dalam pengumuman oleh Menko (Airlangga), oleh kami, ini akan berlaku mulai 1 Maret 2021," jelasnya.
Dia berharap, insentif PPnBM kendaraan bermotor ini bisa menggairahkan konsumsi rumah tangga dan produksi industri tanah air.
"Kita berharap masyarakat tentu merespons saya tahu ini kan diharapkan meningkatkan kembali permintaan kendaraan bermotor dan ini akan mendorong industri otomotif di Indonesia yang supply chainnya cukup penting di dalam perekonomian kita," ungkap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Periode pertama insentif PPnBM mobil baru akan dimulai pada Maret-Mei dengan diskon 100%. Periode II berlaku pada Juni-Agustus dengan diskon 50%. Periode III mulai September-Desember dengan diskon 25%.
Jenis kendaraan yang mendapat fasilitas adalah kategori sedan dan tipe 4x2 seperti hatchback, MPV, dan SUV dengan segmen sampai dengan 1.500 cc, menggunakan bahan baku lokal sebesar 70%, dan kendaraan dirakit di dalam negeri.
Kondisi normal, PPnBM mobil baru segmen sedang dengan kapasitas mesin maksimal 1.500 cc sebesar 30%. Setelah mendapatkan fasilitas maka PPnBM menjadi 0% pada periode pertama, lalu menjadi 15% di periode II, dan menjadi 22,5% di periode III.
Sedangkan segmen 4x2 seperti hatchback, MPV, dan SUV yang kapasitas mesinnya di bawah 1.500 terkena PPnBM sebesar 10%. Setelah mendapat fasilitas maka akan menjadi 0% di periode I, menjadi 5% di periode II, dan menjadi 7,5% di periode III.
Rencana pemberian insentif diskon pajak mobil baru sudah lama digulirkan pemerintah. Wacana itu pun sempat ditolak oleh Menteri Keuangan ...
Otoritas pajak dikabarkan kalah dalam beberapa kasus sengketa dengan wajib pajak baik di tingkat Pengadilan Pajak maupun Mahkamah Konstitusi ...
Bagi kalian yang suka berburu diskon dengan belanja online di e-commerce Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Zalora, Blibli.com bersiaplah untuk bayar ...
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mendapatkan data informasi keuangan wajib pajak dalam negeri dari 103 yurisdiksi. ...
Lewat Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, pemerintah mempertegas aturan mengenai perpajakan, termasuk untuk pekerja asing. Beleid ...
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum memutuskan usulan Kementerian Perindustrian mengenai pajak nol ...